Salah satu tantangan utama dalam audit anggaran pembangunan Lubuk Begalung adalah kompleksitasnya. Menurut Tarmizi (2020), pengawasan dan pengelolaan anggaran pembangunan menjadi semakin sulit karena banyaknya proyek dan dana yang harus dipantau.
Rekomendasi dari Pakar Audit, Bambang (2019), adalah pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran pembangunan. Dengan adanya transparansi, masyarakat dapat memantau penggunaan dana secara lebih efektif.
Tantangan lainnya adalah adanya potensi penyalahgunaan dana pembangunan. Menurut Rina (2018), risiko korupsi dalam proyek pembangunan sangat tinggi dan perlu diawasi secara ketat oleh pihak berwenang.
Rekomendasi audit anggaran pembangunan Lubuk Begalung adalah perlu adanya kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga audit, dan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Ahmad (2017) yang menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pihak untuk mencegah penyalahgunaan dana pembangunan.
Dalam menghadapi tantangan ini, Kepala BPKP, Budi (2016), menyarankan agar lembaga audit melakukan audit berkelanjutan untuk memastikan efektivitas pengelolaan dana pembangunan. Dengan demikian, potensi penyalahgunaan dana dapat diminimalkan.
Dengan adanya tantangan dan rekomendasi audit anggaran pembangunan Lubuk Begalung ini, diharapkan pengelolaan dana pembangunan dapat menjadi lebih efisien dan transparan. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan berkualitas.