Anggaran desa merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting untuk membangun keberlanjutan dan kemajuan di sebuah desa. Namun, bagaimana cara strategis untuk memanfaatkan anggaran desa secara efektif agar dapat membawa dampak positif bagi masyarakat? Di Desa Lubuk Begalung, pemanfaatan anggaran desa telah menjadi fokus utama dalam upaya pembangunan berkelanjutan.
Menurut Bambang Supriyanto, seorang pakar pembangunan daerah, strategi efektif pemanfaatan anggaran desa sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. “Dengan mengalokasikan anggaran desa secara tepat dan efisien, potensi pembangunan di desa dapat dioptimalkan,” ujarnya.
Salah satu strategi efektif yang dapat diterapkan adalah melalui partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan anggaran desa. Hal ini juga didukung oleh pendapat Dr. Haryanto, seorang ahli ekonomi pembangunan, yang menyatakan bahwa “partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait anggaran desa akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana desa.”
Di Desa Lubuk Begalung, partisipasi masyarakat telah menjadi kunci utama dalam pengelolaan anggaran desa. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari pemuda, ibu-ibu, hingga tokoh agama, pengambilan keputusan terkait alokasi anggaran desa dapat dilakukan secara bersama-sama. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Bupati Padang, Mahyeldi Ansharullah, yang mengatakan bahwa “partisipasi masyarakat merupakan pondasi utama dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat desa.”
Selain itu, penting pula untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap penggunaan anggaran desa. Dengan adanya mekanisme ini, potensi penyalahgunaan dana desa dapat diminimalisir. Menurut Dodi Susanto, seorang auditor independen, “monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara transparan akan memberikan jaminan bahwa anggaran desa benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat secara efektif.”
Dengan menerapkan strategi efektif pemanfaatan anggaran desa, Desa Lubuk Begalung dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Melalui partisipasi aktif masyarakat, monitoring dan evaluasi yang ketat, serta pengelolaan anggaran desa yang transparan, desa-desa di Indonesia dapat menuju arah pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan.